Waktu
ibu saya di tahun 2012 mengidap menyakit myom, ibu mengikuti pengobatan alternatif
selama kurang lebih 3 bulan, sebelum beliau akhirnya benar-benar menjalani
oprasi pengangkatan myom. Dari beberapa kesempatan ibu berobat ke tempat alternatif
herbal disekitar Sukabumi, saya sengaja mengantar hampir 3x.
Di
kedatangan saya yang ke 3,saya penasaran dengan pengobatan yang ibu saya
jalani. Yang akhirnya saya mencoba masuk keruangan pengobatan. Dan tahukah
kalian, ibu saya menjalani terapi lintah. Ketertarikan saya melihat pengobatan
yang cukup aneh ini, membuat saya juga ingin mencobanya.
Dengan
berbekal alasan ingin mengobati jerawat (menantang pembuktian bahwa lintah bisa
membersihkan darah kotor), si dokter dengan perawakan yang tidak terlalu tinggi
dan berpakaian pakaian rumah, langsung menyuruh saya untuk duduk. Kemudian, dia
memberi minyak (tidak tahu jenisnya) ke bagian kening saya.
Setelah
itu, si dokter mengambil lintah seukuran jari kelingking saya. Sepertinya
lintah yang diambilnya adalah lintah yang paling kecil. Cpooooooot, lintahnya
mulai mencium kening saya. Rasanya, perih, darah yang ada di kening saya
disedot. Alirannya sangat terasa. Tapi itu hanya permulaan. Selanjutnya, saya
merasa kebal dan tidak merasakan apa-apa. Hingga lintah yang tadinya sebesar
kelingking, membesar seperti jempol kaki saya.
Dari
pengalaman saya saat itu, saya jadi orang yang sangat kepo terhadap binatang
lintah. Apakah kalian juga seperti itu?
Banyak
sekali hal yang kecil atau menjijikan selalu dianggap sepele dan tidak ada
gunanya. Padahal, jika sudah tahu ilmu atau asal-usulnya banyak sekali manfaat
yang bisa kita dapatkan. Seperti halnya lintah. Hewan yang termasuk kedalam
filum Annelida kelas Hirudinea ini nyatanya punya segudang
manfaat di dunia medis. Apa saja? Kepoin yuk!!!
Hewan
yang umunya berwarna hitam dan berlendir ini dapat hidup didarat, air tawar dan
air asin. Jadi intinya, bisa hidup dimana saja. Hewan yang juga berkelamin
ganda atau hermaprodit ini memiliki antokoagulan dalam tubuhnya atau anti
pembekuan darah dan penisilin, zat
anti radang dan anestesi untuk pembiusan.
Pernah
mendengar Hirudo Medicinalis? Terapi yang
saya jalani ini mulai diperkenalkan di abad ke 18 Masehi. Menurut sebuah riset
yang dilakukan di Eropa, terapi lintah yang digabungkan dengan pengobatan
herbal atau medis membuktikan lintah dapat meningkatkan efektifitas obat. Dan
hebatnya dari makhluk Allah ini adalah tidak ditemukan efek samping dari
terapinya. Dalam terapinya, lintah dapat menstabilkan hormone serotonin yang bermanfaat untuk
melancarkan aliran peredaran darah dan oksigen pada jaringan saraf yang sangat
halus di kepala. Mungkin ini salah satu bukti, kenapa dokter terapi lintah
menempatkan lintah diatas kening saya.
Selama
lintah menyedot darah saya lintah tersebut mengeluarkan semacam campuran
kompleks yang berbeda secara biologis dan zat aktif kadalam luka gigitan
lintah. Dari hasil kajian-kajian dan penelitian ilmiah yang dilakukan para
pakar, menyebutkan bahwa lintah mengandung zat-zat yang sarat manfaat untuk
tubuh manusia, diantaranya adalah;
- Histamin: zat pengembang yang terdapat pada air liur lintah
- Hirudin; pencegah pembekuan darah adar darap tetap mengalir
- Hyaluronidase: zatyang berfungsi sebagai obat bius
- Thrombin: zat engaktif konversi fibrin dan fibrinogen
- Anti Kolagen: zat untuk pengendalian dan perawatan trobosit. Berfungsi untuk penuaan dini dan dapat dijadikan sebagai bahan kosmetik. Anti kolagen ini terdapat pada air liur lintah
Punya penyakit-penyakit dibawah ini?
Coba saja dengan terapi lintah!!!
1.
Reaksi Inflamasi
- Penyakit jantung
- Rematik
- Vena dan varises vena
- Radang sendi dan tegang otot.
- Antidyscratic terapi dari racun dan penyakit mental
- Trombosis dan emboli
- Stagnasi darah dan kondisi kejang
Tertarik untuk mencoba terapi
lintah? Aman dan gak ada efek sampingnya ko! Selamat mencoba…(rif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar